6 Game Yang Tidak Sesuai Harapan Saat Peluncuran

Seiring dengan berakhirnya tahun 2017, tak dapat dipungkiri bahwa tahun ini adalah salah satu tahun terbaik yang pernah ada dalam game. Bagaimana tidak? Banyak pilihan judul game 2017 menakjubkan untuk dimainkan di semua platform.

Namun dari sekian banyak judul game 2017 yang rilis, tak sedikit yang gagal atau tidak sesuai harapan perusahaan. Entah karena buruknya PR (public relation), menuai kontroversi, atau memang game tersebut kurang menarik di mata para gamer.

1. Destiny 2
Sepertinya Bungie tidak akan pernah bisa “beristirahat” dengan tenang saat berhubungan dengan yang namanya franchise Destiny. Dua hari setelah Destiny 2 diluncurkan, banyak pemain yang kecewa dengan sistem Shaders yang sebelumnya gratis, sekarang malah berbayar dan hanya digunakan sekali saja.

Baru-baru ini juga ada keluhan yang lebih besar seputar Loot Box yang disebut Bright Engram. Setelah mencapai level maksimal, kamu bisa mendapatkan Bright Engram dari mengisi bar XP.

Bright Engram bisa membantu pemain untuk mendapatkan armor atau weapon yang lebih baik. Kedengarannya seperti sebuah mekanisme yang hebat, sampai akhirnya beberapa gamer mengetahui bahwa Bungie telah mengurangi rate Bright Engram yang diperoleh dari progres bermain.

Sebuah keputusan kecil yang berakibat fatal dan bisa membuat orang memutuskan untuk berhenti memainkan game ini.

2. For Honor
Dirilis awal tahun ini, For Honor digadang-gadang menjadi salah satu game 2017 yang akan menggebrak pasar. Game yang dikembangkan oleh Ubisoft ini menampilkan para Knight, Viking dan Samurai saling bunuh dalam medan pertempuran.

Memiliki gameplay yang keren, namun sayang game ini harus tersandung masalah server. Entah kenapa, Ubisoft telah memutuskan untuk menggunakan metode jaringan peer to peer yang akhirnya mengakibatkan online match sangat tidak mungkin untuk dilakukan.

Banyak pemain mengeluhkan lag, seringnya terputus dari server, dan bahkan beberapa lainnya tidak dapat terhubung sama sekali.

Pada pertengahan tahun 2017, akhirnya Ubisoft secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan dedicated server tahun depan.

Well, meskipun bisa dikatakan terlambat karena mungkin game ini telah kehilangan hype-nya, namun untuk fan For Honor tentu ini adalah sebuah kabar gembira.

3. Star Wars BattleFront 2
Dan ini lah salah satu game 2017 yang menjadi kontroversi terbesar di sepanjang sejarah industri game. Electronic Arts mengubah game seharga USD60 (sekitar Rp815 ribu) menjadi sebuah game pay to win!

Jika kamu ingin memiliki karakter dengan statistik yang baik, silahkan rogoh kocek dan belilah beberapa Loot Crates. Yang mungkin dianggap keterlaluan adalah, pemain diharuskan menghabiskan puluhan hingga ratusan jam untuk meng-unlock konten tertentu di Battlefront 2.

Banyaknya keluhan saat peluncurannya, akhirnya membuat EA memutuskan untuk menghapus microtransaction di Battlefront 2.

Tak hanya para gamer yang dibuat geram, Gubernur Hawaii, Chris Lee juga mengecam game ini dengan memberi label Battlefront 2 sebagai “kasino online bertema Star Wars, yang dirancang untuk memikat anak-anak agar menghabiskan uang.”

4. Mass Effect: Andromeda
Game yang seharusnya menjadi awal sebuah babak baru di dunia Mass Effect harus berakhir dengan kegagalan sepenuhnya untuk memenuhi harapan tersebut. Beberapa penggemar juga masih kecewal dengan ending dari Mass Effect 3 (bahkan setelah mendapatkan patch).

Selain itu Mass Effect: Andromeda juga memilik banyak bug dan masalah teknis lainnya saat peluncuran (termasuk facial animation).

5. Marvel vs Capcom: Infinite
Ketika kita berbicara tentang game fighting yang hype, kebanyakan orang setuju bahwa itu adalah seri Marvel vs Capcom.

Tidak seperti kebanyakan game dalam daftar ini yang hype-nya tiba-tiba berubah 180 derajat atau dari awal sudah tidak terbangun dengan baik.

Masalah Marvel vs Capcom: Infinite sudah dimulai saat game ini pertama kali diumumkan lho! Banyak fan yang bertanya-tanya dan kecewa dengan absennya X-Men.

Selain itu hanya ada enam karakter baru yang bisa dimainkan, dan sisanya dalam bentuk DLC. Mode story-nya tergolong hambar, mode arcade tidak ada ending, dan keseluruhan presentasinya terlalu jelek untuk dilihat.

6. No Man’s Sky
Pengemar game FPS pasti sudah tahu jika game ini mengecewakan dan tidak sesuai harapan. No Man’s Sky dikabarkan akan memiliki sistem real time yang membuat para pemain dapat bertemu dalam satu tempat meskipun hal tersebut kemungkinannya sangat kecil.

Namun setelah dilakukan percobaan oleh seorang streamer game di youtube hal tersebut hanyalah kebohongan belaka, seorang pemain melakukan streaming merencanakan untuk bertemu dengan pemain lain dalam satu planet yang sama.

Alih-alih bertemu dan saling melakukan chatting mereka sama sekali tidak menemukan pemain lain datang, dengan kata lain fitur real time ini sebenarnya tidak ada. Selain itu masih banyak bug yang bisa ditemukan di game ini.

Dan walaupun jumlah planetnya sangat banyak mancapai 18 quitillion (setara dengan 18.000.000.000.000.000.000) planet tersebut perbedaanya tidak banyak. Hanya warna dan sumber dayanya yang berbeda-beda.

Referensi :
duniaku.net