Kisah TobiWan, Caster Dota 2 Paling Fenomenal

It’s a disaster! Itulah ciri khas caster Dota 2, TobiWan, yang saat ini sudah melegenda. Sebenarnya, bagaimana kisahnya ya hingga ia menjadi caster kondang seperti sekarang ini? Yuk disimak!

TobiWan, yang bernama asli Toby Dawson, lahir pada 24 juli 1985, di sebuah kota kecil Nambour, Queensland, Australia. Ayahnya meninggal di saat ia berumur enam tahun. Ia tumbuh dewasa dengan ibunya yang berprofesi sebagai guru.

Setelah beberapa tahun berprofesi sebagai guru, ibunya pindah profesi sebagai komentator teater untuk orang buta, atau semacam narator dalam pementasan teater. Hal tersebut ternyata menjadi titik nol bagi TobiWan untuk mulai tertarik pada dunia komentator!

TobiWan yang saat ini lalu lalang di industri game atau esport, ternyata tidak tumbuh di dunia game, lho! Dia lebih tertarik pada sepakbola, tenis, dan kriket saat masih bersekolah.

TobiWan hanya bisa bermain game satu jam sehari setiap harinya. Alasannya, karena memang ibunya sendiri membatasi dirinya untuk tidak bermain game terlalu lama.

Oleh karena itu, ia mengakalinya dengan bermain bersama temannya di universitas. Dia bermain Call of Duty dan Battlefield, bahkan sempat menjadi manajer dan membuat turnamen skala kecil!

2003-2005: Awal Mula dengan Call of Duty dan WCG 2005
Awalnya, TobiWan memulai sebagai komentator di game Call of Duty, tapi tidak berlangsung mulus. Ia kemudian mencoba melamar ke Gamestah, sebuah perusahaan atau media game, namun ditolak. Dirinya pun akhirnya membuat komunitas komentator sendiri.

Berbekal aplikasi streaming seperti Winamp, ia memulai kegiatan casting secara online. Tidak disangka, pendengarnya ternyata membludak hingga membuat server yang ia gunakan down!

Kejadian tersebut membawa sebuah keberuntungan! Ia mendapat perhatian dari marketing manager Gamestah, perusahaan yang sempat menolaknya, dan direkrut sebagai kru dan menjadi seorang komentator di sana.

Pada World Cyber Games 2005, TobiWan mendapat kehormatan untuk diundang menjadi komentator CoD. Pada event tersebut tidak disangka dibutuhkan juga komentator untuk game Dota yang pada waktu itu masih berbasis game Warcraft 3!

Di sinilah TobiWan menjadi caster Dota “dadakan”! Di antara 50 komentator lainnya, ternyata hanya dia yang pernah bermain Dota, walaupun hanya sebanyak tiga kali. Momen tersebutlah yang menjadi cikal bakal dirinya banting setir menjadi caster Dota.

2006-2010: Transisi ke Dota Warcraft 3
Di zamannya TobiWan harus mencukupi kehidupannya sebagai pekerja retail dan mahasiswa di sebuah universitas, pekerjaan komentator game pada waktu itu hanya sebatas suka rela saja, alias bayarannya pun masih sangat minim!

Selain komentator untuk Dota, ia juga menjadi komentator di game Counter Strike Source dan tentu saja melanjutkan perjalanannya di seri Call of Duty. TobiWan juga membuat situs blog pribadi untuk membahas event-event besar, Wanstop.com.

Di samping itu, ia juga sempat menjadi komentator Heroes of Newerth di tahun 2010 ketika acara Dreamhack Summer. Event ini turut menjadi akhir perjalanannya bekerja dengan perusahaan Gamestah.

Di akhir 2010, TobiWan diundang oleh Moritz ‘Moose’ Zimmerman, project manager dari joinDOTA untuk mengajaknya bergabung ke dalam proyek Dota 2. Artinya, ia harus bermigrasi dari Australia ke Berlin, Jerman.

Baca Juga :


2011-Sekarang
Sebelum kepergiannya dari Australia, di February 2011 TobiWan memutuskan menutup Wanstop.com yang merupakan blog pribadi miliknya, kemudian memulai debutnya di joinDOTA.

Di tahun yang sama, dirinya mendapat undangan ke turnamen besar dari Valve, yaitu The International, dengan prize pool USD1 juta (sekitar Rp13 miliar) untuk pemenangnya! Kebetulan, The International saat itu bertempat di Gamescom 2011, Jerman.

Di tahun 2013, joinDOTA mengadakan joinDOTA League, di mana ia menjadi caster utamanya. Di luar kesibukannya menjadi caster joinDOTA, TobiWan juga ikut menjadi kru caster di berbagai event ESL. Masih di tahun 2013, ia juga menjadi komentator di The International 2013.

The International 2015 menjadi momen di mana TobiWan menjadi lebih terkenal! Di grand final saat ppd dan Universe membuat kejutan dengan combo Ice Blast dan Echo Slam, komentar “It’s a disaster!” membuat bulu kuduk para penonton merinding hingga akhirnya menjadi fenomenal!

TobiWan, Dota 2, dan Esport Australia
Selain menjadi komentator, ia juga dikenal kritis akan perkembangan Dota 2. Dalam tulisannya di Reddit “Tobi Worried”, ia mengkritis dan memberi masukan kepada Valve selaku pengembang Dota 2.

Bagaimana dengan esport di Australia di mana ia dibesarkan? TobiWan mengetahui Australia mempunyai potensi besar di esport, hanya saja kendala saat ini menurutnya adalah infrastruktur internet dan scene kompetitif yang tidak begitu banyak di negaranya.

Hingga saat ini, TobiWan masih aktif menjadi caster Dota 2 untuk berbagai turnamen! Baik Minor maupun Major, kamu tentu bisa menantikan kehadiran dan hype yang dilontarkan olehnya. Apakah TobiWan caster Dota 2 favoritmu?

Referensi :
ggwp.id