Nama
Ah Fu mungkin terdengar asing di telinga kita, karena memang jarang muncul di
pertandingan besar DOTA 2. Namun dia tergolong pemain yang sukses dan uniknya
dia bukan berasal dari kota besar, namun kampung kecil yang sebagian besar
penduduknya menjadi nelayan di Tanjung Sepat, Selangor, Malaysia.
Pemain
berumur 23 tahun bernama asli Tue Soon Chuan ini hidupnya berubah drastis
setelah berhasil mendapatkan peringkat ketiga dalam TI 7 dan membawa pulang
hadiah sebesar 2,6 juta dollar. Tue tidak pernah menyangka bahwa hobi main
gamenya sejak kecil dapat mengubahnya menjadi jutawan secara instan.
"Aku
mulai bermain DOTA sejak berumur 13 tahun, itu sudah 10 tahun yang lalu"
katanya saat diwawancarai dalam NST. Didorong oleh kecintaanya dalam
berkompetisi dan terinspirasi dari semakin melejitnya industri eSport, Tue
memutusnya untuk menjadi pemain profesional DOTA 2 saat berumus 20 tahun.
"Aku
pernah berkata pada kedua orang tuaku tentang rencanaku untuk menjadi pemain
profesional, aku akan melakukan yang terbaik untuk dapat mewujudkan impianku.
Dan mereka sepertinya mendukung keputusan ini, Aku pun mulai mengejar mimpi ini
dan tidak pernah melihat ke belakang." katanya.
Baca Juga :
Baca Juga :
Tue
mulai bergabung di tim amatir saat berumur 18, kemudian masuk dalam tim
profesional setelah direkrut tim asal Cina LGD.Forever Young (LFY) dam transfer
antar pemain pada bulan Mei lalu. LYF saat itu bermain sangat baik, dan
berhasil menumbangkan pemain besar seperti Team Secret dan Vitrus Pro. Hal ini
membuat LYF berhasil mendapatkan juara ketiga.
Tue
dikenal sebagai pemain pelarian, karirnya meroket setelah berhasil memenangkan
TI 7. Tue bergabung dalam lineup Malaysia dan disebut-sebut sebagai pemain
terbaik di Negaranya.
Meskipun penghargaan Internasional telah diterimanya, Dia tetap merasa rendah hati dan merupakan sebuah kehormatan baginya bisa menghibur jutaan orang pada turnamen terbesar di DOTA 2.
Meskipun penghargaan Internasional telah diterimanya, Dia tetap merasa rendah hati dan merupakan sebuah kehormatan baginya bisa menghibur jutaan orang pada turnamen terbesar di DOTA 2.
"Timku
dan aku tidak mengharapkan apapun dalam turnamen, Kita hanya ingin melakukan
yang terbaik dan bersenang-senang. Aku sangat senang dengan hasilnya dan
kenyataanya tim kami cukup berhasil" katanya. Setelah menang, Tue masih
belum ingin kembali ke Malaysia.
"Aku
berencana untuk melanjutkan karirku di Cina. Aku bergabung di LYF karena akau
merasa masih perlu menngembangkan diri dan masih banyak yang harus dipelajari,
tujuan selanjutnya adalah menjadi pemenang di turnamen yang akan datang"
katanya.
Sejauh
ini hanya masih satu pemain profesional Malaysia yang mendapatkan penghargaan
paling besar, dia adalah Wong Hock Chuan yang bergabung dalam tim Invictus
Gaming dan menduduki posisis pertama dalam TI 2012.
"Untuk
bisa sukses kamu harus bekerja sangat keras, jika tidak maka itu hanya akan
membuang waktu" kata Toe untuk para gamer profesional. Untuk kekayaan yang
baru saja didapatkannya, Toe berkata akan menggunakannya untuk membeli sepasang
sepatu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Referensi
:
www.nst.com